(Banjir yang terjadi di Meko menyebabkan abrasi dan mengancam pemukiman warga)
Poso,Bongkarsulteng.my.id - Curah hujan yang terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Poso telah menimbulkan kerawanan dan banjir di sejumlah wilayah.
Salah satunya di Meko, Kecamatan Pamona Barat. Luapan sungai di wilayah ini telah menyebabkan kerugian materil dan berdampak pada kerusakan lingkungan .
Selain faktor alam, bencana yang terjadi di Meko juga di sinyalir karena adanya kegiatan penambangan galian C milik MN, oknum mantan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu pengelola lain yang beroperasi dekat jembatan yang ada di sekitar pemukiman warga.
"Namanya bencana alam tidak bisa di tolak tapi kalau yang terjadi di Meko bisa jadi ikut diperparah karena ada kegiatan tambang milik mantan anggota Deprov dan PT Tri Putra," ungkap beberapa warga.
Atas peristiwa tersebut warga minta agar izin penambangan di Meko di tinjau kembali.
"Semua kegiatan penambangan di sepanjang sungai Meko harusnya di tinjau ulang. Kalau penambangan di bagian hulu bisa berakibat terjadinya percepatan arus kalau di bagian muara juga mengancam pemukiman masyarakat," tegas warga seragam.
Sementara Kepala Desa Meko, I Gede yang di konfirmasi Bongkarsulteng via telepon, Selasa, (04/3/25) membenarkan adanya kegiatan penambangan di sempandan sungai Meko.
"Betul ada kegiatan penambangan di sini cuma yang menggali dekat jembatan yang parah," ungkapnya.
إرسال تعليق