Diduga Provokasi Warga dan Sewenang-Wenang Kades Poleganyara Bakal Dipolisikan

 

(Pelantikan Handri Tumonggi bersama 31 pj Kades di ruang kantor Bapelitbangda Poso, Kamis 5 Januari 2023. Foto Detail73.com)

Poso, Bongkarsulteng.my.id - Tindakan tidak bermoral dan tidak mau mempedulikan hak milik orang lain, Pj Kades  Poleganyara, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, Handri Tumonggi bakal dipolisikan. 

Handri bakal di lapor atas beberapa tuduhan, yang utama melakukan tindakan penyerobotan terhadap lahan milik Christanto yang saat ini dimanfaatkan sebagai lokasi wisata alam hutan dan pemandian di lokasi Tancueni, Poleganyara.


Handri juga akan di lapor atas dugaan penyalahgunaan kewenangan dan memprovokasi warga dengan cara mempengaruhi dan memanfaatkan sekelompok warga untuk tetap bekerja atau melanjutkan pekerjaan proyek di areal milik Christanto sebagai cara untuk membenturkan warga dengan Christanto sebagai pemilik lokasi yang keberatan dengan rencana pembangunan proyek yang di garap Handri tersebut.

Laporan terhadap Handri ini sebenarnya bermula pada saat dia menerima dana afirmasi dari Kementerian di mana Rp 75 juta  dari dana tersebut kemudian di plotkannya untuk pembangunan sarana air bersih khususnya bagi warga yang tinggal di Dusun Labua Dago.

Proyek tersebut akhirnya menimbulkan pro dan kontra sebab sumber air yang akan di ambil Handri tersebut adalah aliran di hulu sungai Tancueni yang tidak memenuhi syarat sebab mengandung bahan kimia dan limbah kotoran manusia dari warga pekebun sekitar lokasi proyek serta tidak pernah meminta ijin kepada pemilik lahan.

(Sejak mulai dipromosikan 2 tahun lalu, Tancueni sudah mulai mendapat perhatian & kunjungan dari wisatawan mancanegara)

Oleh karena itu lewat pertemuan yang dilaksanakan di rumah salah satu warga di Dusun Labua Dago oleh beberapa tokoh masyarakat dan pemilik lahan, Handri disarankan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut di Tancueni dan sebaiknya memperbaiki fasilitas bak air dan menata kembali sumber air di lokasi Mara yang letaknya masih selokasi dengan Tancueni yang kebersihannya sudah di uji dan masih digunakan warga hingga saat ini.

Awalnya Handri menerima saran tersebut namun pada kenyataannya tidak. Buktinya dia justru mengarahkan orang untuk mengangkut material ke lokasi Tancueni. 

Tindakan Handri ini akhirnya dilaporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Poso kemudian pada Rabu 11 Desember 2024 memediasi pertemuan antara Handri dan pelapor. 

(Suasana pengunjung lokasi wisata air terjun Tancueni)

Hasilnya, oleh Plt Kadis PMD, Frits Sam Kandori, Handri di himbau untuk kembali mengadakan pertemuan dan bersama-sama masyarakat memeriksa dan membenahi ulang sumber air yang saat ini sedang digunakan dan memang sudah teruji kualitasnya. Selain itu Handri juga sudah di wanti-wanti untuk tidak merugikan usaha pariwisata sebab menurut Kadis pariwisata merupakan salah satu program pemerintah pusat dan masuk dalam visi misi bupati Poso.

(Handri juga sudah di ingatkan, pembangunan bak air di hulu sungai Tancueni dikhawatirkan akan mempengaruhi debit air terjun namun tidak mempedulikan dan tetap keras kepala melanjutkan ego atau kepentingannya)


Sayangnya himbauan Kadis tersebut lagi-lagi tidak diindahkannya buktinya akhir pekan ini lewat salah satu kaki tangannya  dia sudah mengatur sekelompok orang yang dibayarnya untuk mengangkut material ke lokasi Tancueni.

Menindaklanjuti tindakan Handri yang keras kepala ini, Plt Kadis PMD yang kembali di konfirmasi menyesalkan tindakan Handri tersebut namun belum menentukan sikap apa yang akan diambilnya terhadap tindakan pj kades tersebut.

"Waktu selesai pertemuan saya sudah arahkan Pj. Kades untuk melihat semua secara objektif kondisi lapangan jangan sampai ini menimbulkan konflik internal yang berujung pada gagalnya pembangunan dan tidak maksimal hasil pekerjaan," jelas Kepala PMD Poso via WA,
Rabu, (18/12/24). 




Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

أحدث أقدم
Post ADS 1
Post ADS 1