POSO,Bongkarsulteng.my.id - Ekskalasi politik jelang hari pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Poso yang akan di helat besok Rabu 27 November 2024 semakin memanas.
Berbagai upaya untuk menurunkan elektabilitas paslon nomor urut 3, Verna - Soeharto yang sudah mencapai angka 49,6% terus digencarkan melalui berbagai macam isu berisi kebohongan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Jika beberapa waktu lalu paslon ini di tuduh membagi-bagikan sembako yang ternyata adalah bahan pasar murah, pada hari ini Selasa, (26/11) paslon ini di tuduh membagi-bagi pakaian seragam sekolah bahkan untuk lebih meyakinkan publik.
Kelompok dari kandidat tertentu ini memvideokan mobil berplat dinas yang di parkir di salah satu kantor cabang Bawaslu Poso.
Tak hanya memvideokan, kelompok ini juga bahkan memframing seolah-olah pembagian seragam tersebut juga disertai dengan himbauan yang disampaikan oleh oknum guru kepada orang tua murid untuk memilih Verna - Soeharto.
Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Kabupaten Poso, Dedriawan Talingkau yang dihubungi media ini membenarkan adanya penghentian mobil pembawa pakaian seragam yang hendak di bagi-bagikan ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Pamona Bersaudara.
Menurut Dedriawan seragam sekolah tersebut merupakan program pemerintah daerah Poso yang sedang berjalan.
Di singgung adanya isu himbauan oknum guru untuk memilih paslon nomor urut 3 menurut Dedriawan tidak benar.
"Itu hanya isu, tidak ada himbauan begitu. Pembagian itu murni program Pemda Poso lewat dinas pendidikan," tegasnya.
Ditanya soal mobil yang konon kabarnya di tangkap oleh Bawaslu menurut Dedriawan tidak benar. Mobil tersebut kebetulan berhenti di kantor UPTD kemudian di tuduh membawa material tak wajar sehingga kemudian sengaja di arahkan ke Panwaslu untuk memperjelas duduk persoalannya.
"Soal penangkapan juga tidak benar. Mobil yang katanya di tangkap itu kebetulan berhenti di kantor UPTD untuk menurunkan seragam sekolah. Karena saling berbantahan sehingga saya juga yang minta supaya di bawa saja ke Panwas supaya jelas di mana masalahnya. Setelah di periksa semua clear, mobil hanya membawa seragam sekolah untuk di titip di kantor UPTD yang kemudian akan di bagikan kepada para siswa. Jadi sekali lagi ini murni program yang sedang berjalan, tidak titip menitip pesan seperti yang dituduhkan," pungkasnya.
إرسال تعليق