Laporan Redaksi
Lonjakan harga gas bersubsidi 3 kg di Kabupaten Poso mencekik leher, harganya semakin liar dan tidak terkontrol berkisar antara 25 ribu hingga 30 ribu rupiah di tingkat pangkalan dan Rp 55 ribu hingga 70 ribu bahkan mencapai 80 ribu rupiah di tingkat pengecer.
Investigasi sementara media ini, perbedaan harga gas 3 kg yang berbeda-beda di setiap pangkalan karena pangkalan memang sengaja mengambil keuntungan.
Pihak pangkalan tahu betul pelanggan atau pembeli gas di pangkalan tidak akan menolak harga yang mereka tentukan sebab jauh lebih murah bahkan melebihi setengah harga dari yang di jual di tingkat pengecer.
Tidak berimbangnya antara jumlah kebutuhan yang terdaftar di pangkalan dan jumlah suplai gas dari Pertamina melahirkan polemik dan persoalan sehingga Gubernur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso serta unsur aparat hukum.
Pada Kamis (13/3/25) turun tangan, mengadakan sidak di beberapa pangkalan dan pengecer yang ada di Kelurahan Lombogia Poso, Kelurahan Ranononcu Kecamatan Poso Kota Selatan dan Kecamatan Lage.
Hasilnya ditemukan sejumlah pelanggaran yang berujung janji Pertamina akan menambah quota 20 persen dari jumlah sebelumnya.
Namun temuan tim itu bukan jawaban dan solusi yang bisa meredam aksi para mafia untuk terus mengeruk untung di balik bisnis eceran gas di Kabupaten Poso.
Buktinya, hingga Sabtu 15 Maret 2025 harga gas elpiji 3 kg di hampir semua wilayah di Kabupaten Poso masih sama alias tidak berubah.
Tidak adanya ketegasan hukum dan kontrol berkelanjutan terhadap peredaran gas 3 kg dari Pertamina hingga ke tangan masyarakat dipastikan tidak akan mampu merubah situasi harga sebaliknya justru akan semakin membuat para mafia gas subsidi semakin beringas dan merajalela.
Dari informasi yang berhasil di korek dari pengecer sedikitnya ada satu penadah gas elpiji 3 kg di wilayah Pendolo.
Menurut sumber terdapat banyak gas elpiji 3 kg di rumah penadah tersebut. Dari sinilah kata sumber mereka membeli gas seharga Rp 50 ribu bahkan pernah mencapai Rp 85 ribu per tabung. Masih menurut sumber melambungnya harga gas di Pendolo karena si penadah beralasan mengambil gas dari Sulawesi Tenggara.
"Kami ambilnya di Pendolo, ada banyak gas di sana. Kalau sekarang harganya 55 ribu kami jual 60 ribu per tabungnya tapi pernah sampai 85 ribu karena katanya gasnya di ambil dari Sulawesi Tenggara," ungkap sumber, Jumat (12/3/25).
Posting Komentar