Tak hanya menyegel para warga yang sudah terlanjur marah juga menuntut kepala desanya di proses polisi atas dugaan penggelepan mesin molen dan tenda jadi.
Informasi yang di himpun media ini menyebutkan selain penggelapan barang milik desa, Sigit juga terlibat penggelapan dana Rp 100 juta lebih yang diambilnya dari sisa anggaran tahunan (Sipla) dengan cara dibagi-bagikan kepada para perangkat desa dengan dalih pinjaman yang tidak diketahui kapan pengembaliannya.
Tak sampai di situ saja Sigit juga di tuntut untuk segera merealisasikan bibit kakao senilai Rp 113 juta yang setahu warga sudah di transfer melalui bendahara desa kepada Kepala Desa KM 9 sebagai pihak ketiga dalam pengadaan bibit tersebut.
Pjs Camat Pamona Timur, Moses Patiro yang di konfirmasi media ini membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Menurut Moses kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
"Sesuai tuntutan warga kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian," ungkap Moses, Senin (11/11).
Posting Komentar