HOAKS Jelang Pilpres Marak, Mofindo Bangkit Melawan

Mamuju,infoselebes.com - Semakin maraknya berita bohong atau hoaks jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) periode 2014-2024, telah menjadi isu besar yang berakibat terjadinya keresahan dan menimbulkan korban jiwa.

Salah satunya seperti yang terjadi saat kubu Prabowo Subianto menolak hasil Pilpres 2019 lalu. 

Penolakan tersebut akhirnya melebar dan melahirkan demonstrasi besar-besaran.

Hasilnya, sejumlah fasilitas milik negara di rusak  dan enam orang dikabarkan meninggal dunia.

Kondisi ini akhirnya menarik perhatian banyak pihak yang berempati melawan berita hoaks yang menyesatkan tersebut.

Salah satunya dari Organisasi  Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Anggota Presidium Mafindo, Syaiful Arifin, dalam pemaparan saat konfrensi Pers bersama wartawan yang sedang mengikuti Uji Kompentensi Wartawan (UKW) di Hotel Maleo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu (02/9 mengatakan.

Mafindo merupakan organisasi yang bergerak  melawan hoaks terutama saat akan memasuki pemilihan presiden. 

Pihaknya kata Arifin, sudah melakukan survei atas sejumlah kasus terkait berita bohong, jelang pilpres sejak 2014 hingga memasuki pilpres 2024 ini.

Menurut Arifin, isu yang di sebarkan pada setiap pilpres berbeda-beda demikian pula dengan tingkat kemasifannya. 

"Kami melihat isu yang dimainkan setiap akan memasuki pilpres berbeda-beda. Pada tahun 2014 hanya menyerang satu arah saja, namun pada tahun 2019 semakin masif, dimana pola penyeranganya menggunakan konten-konten untuk mendelegitimasi hasil pemilu dengan menyerang KPU dan Bawaslu. Isu lain yang dibangun juga mengarah ke SARA dan melahirkan istilah 'kadrun dan cebong," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya kata Arifin mengimbau kepada para wartawan lewat medianya masing-masing, untuk ikut serta melawan hoaks melalui edukasi dan selalu mengingatkan masyarakat tidak mudah percaya begitu saja pada berita yang di dengarnya.

"Saya juga minta kepada wartawan untuk ikut membantu, ingatkan masyarakat agar selalu crosscheck terhadap berita yang didengarnya," imbuhnya.

Ditanya terkait langkah apa yang dilakukan organisasinya untuk melawan hoaks, salah satunya kata Syaiful melalui edukasi publik dan melalui kerjasama dengan pihak FB atau Meta.

"Dalam melawan hoaks cara yang kami tempuh, salah satunya melalui kerjasama dengan FB atau Meta. Jadi konten atau berita-berita bohong bisa di hapus," pungkasnya.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1